Jumat, 28 September 2012

Pengobatan-pengobatan Kanker yang Terbukti Secara Medis




 Pengobatan medis pada kanker sebenarnya sudah dimulai sejak beberapa puluh tahun yang lalu, namun sampai saat ini belum terdapat pengobatan yang dapat menyembuhkan secara tuntas. Karena putus asa, bahkan banyak orang mencoba berbagai terapi alternatif yang diklaim dapat menyembuhkan.

Pada prinsipnya pengobatan kanker yang ada saat ini adalah menyembuhkan secara lokal di daerah tempat tumbuhnya (Local Control) dan berupaya agar tak menyebar ke tempat lain.

"Tidak ada obat yang bisa membunuh semua sel kanker. Sampai saat ini masih diteliti," jelas Dr Dradjat Ryanto Suardi, SpB(K) Onk, Ketua Umum PP Perhimpunan Onkologi Indonesia, saat dihubungi detikHealth, Rabu (26/9/2012).

Kesulitan terapi terhadap kanker adalah karena sel kanker berasal dari sel tubuh sendiri yang berubah sifat menjadi tidak terkontrol pertumbuhannya. Sehingga setiap pengobatan yang ditujukan kepada sel kanker akan berpengaruh terhadap sel tubuh normal.

Kesulitan lainnya, daya ikat antar sel (kohesi) yang rapuh sehingga sel kanker dapat dengan mudah terlepas karena tekanan yang ringan atau dapat pula melepaskan diri secara spontan.

Selain itu pada dinding sel terdapat enzim protease yang dapat mencerna protein sehingga sel kanker dapat dengan mudah menyelusup di antara jaringan tubuh di sekitarnya, bahkan dapat masuk ke pembuluh limfe atau pembuluh darah sehingga menyebar ke organ lain.

"Namun demikian pengobatan terhadap kanker terus berkembang dan dibuktikan bahwa bila pengobatan dilakukan dengan tepat dan pada stadium dini, maka penyakit kanker dapat dikontrol sehingga penderita kanker dapat hidup normal dan meninggal karena akibat lain dan bukan karena kankernya," lanjut dokter yang kini menjabat sebagai Ketua Tim Penanggulangan Kanker RS Hasan Sadikin/FK Unpad Bandung.

Menurut Dr Dradjat, berikut terapi-terapi kanker yang terbukti secara medis:

1. Terapi Operatif (terapi lokal)
Terapi lokal dapat terbagi menjadi 2 kelompok. Pertama adalah terapi operatif dan terapi non operatif. Satu-satunya terapi yang dapat mengangkat tumor secara lengkap dengan daerah infiltrasinya hanyalah operasi. Tidak ada tindakan lain yang dapat mengangkat tumor secara lengkap selain operasi.

Namun operasi hanya berhasil baik bila kanker dapat diangkat secara utuh beserta daerah penyebaran lokalnya, karena itu penting untuk menentukan apakah kasusnya masih 'operable' atau tidak.

"Oleh karena itu seorang pasien seharusnya merasa senang bila akan di operasi karena itu menandakan penyakit kankernya masih dapat dikontrol secara lokal dan belum menyebar jauh. Bila terapi bedah dilakukan secara baik dan dilakukan oleh seorang yang mengerti benar mengenai pertumbuhan kanker serta pada saat yang dini, maka secara lokal kanker itu dapat disembuhkan," tegas Dr Dradjat.

2. Terapi Radiasi (terapi lokal)
Terapi lokal lain adalah terapi radiasi. Radioterapi menggunakan sinar pengion sehingga sel kanker dapat dihancurkan. Sayangnya, dengan cara ini tak dapat menghancurkan seluruh sel kanker karena mengikuti kaidah 'log cell kill', sehingga membunuh secara logaritmik yang mengakibatkan selalu ada sel kanker yang tersisa.

Tingkat kedalaman radiasi pun terbatas sehingga untuk kanker dengan ukuran besar radiasi tak akan dapat bermanfaat baik. Saat ini berkembang radiasi dengan alat khusus seperti 'linear accelerated' dengan daya tembus yang lebih dalam dan tidak terlalu menyebar sinarnya, sehingga daerah yang diradiasi akan lebih tepat.

3. Kemoterapi (terapi sistemik)
Terapi sistemik adalah terapi melalui infus sehingga obat dapat masuk ke seluruh sistem di tubuh. Kemoterapi termasuk terapi sistemik yang paling sering digunakan.

Kemoterapi dapat bersifat sebagai pelengkap (Adjuvant) terhadap operasi sehingga operasi akan mengontrol secara lokal, sedangkan kemoterapi mengontrol sel-sel kanker yang sudah menyebar ke tempat lain. Kemoterapi dapat juga bersifat sebagai terapi utama yaitu bila kanker sudah menyebar dan secara lokal pun sudah tidak dapat di operasi lagi.

Saat ini berkembang cara kemoterapi yang disebut 'Neo Adjuvant'. Dengan cara ini kemoterapi sebagian diberikan sebelum operasi (biasanya 3 siklus) dengan tujuan mengecilkan kanker yang besar sehingga operasi dapat dilakukan dengan baik yaitu mengengkat seluruh tumor beserta infiltrasi lokalnya. Sisanya 3 siklus lagi diberikan setelah operasi.

Kemoterapi dapat pula diberikan secara paliatif dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup dan bukan dengan tujuan menyembuhkan. Ketidaknyamanannya adalah efek samping yang cukup berat.

4. Terapi hormonal (terapi sistemik)
Pada kanker yang sensitif terhadap hormon seperti kanker prostat dan kanker payudara, maka bila terdapat reseptor hormonal yang positif dapat dilakukan terapi hormonal.

Caranya adalah dengan memberikan tablet atau suntikan anti-hormon sehingga tercipta suasana tubuh yang tidak nyaman untuk pertumbuhan sel kankernya. Terapi hormonal biasa diberikan sebagai adjuvant namun pada keadaan lanjut dapat diberikan secara paliatif.

5. Imunoterapi (terapi sistemik)
Terapi lain secara sistemik adalah imunoterapi, yaitu dengan menyerang sel kanker melalui sistem imun. Cara ini cukup efektif dan dengan efek samping yang ringan namun hanya secara spesifik menyerang 'sekelompok' sel kanker sehingga tidak semua sel kanker dapat dihancurkan.

Selain itu, cara ini membutuhkan biaya besar. Dengan cara ini berbagai upaya yang dikembangkan antara lain menyerang sistem yang mengatur pertumbuhan sel kanker atau dengan menghambat sistem aliran darah terhadap sel kanker. Dengan demikian kelompok sel kanker yang mempunyai tanda tertentu ('marker' atau 'receptor') dapat dijadikan target pengobatan dengan cara ini.

6. Trans Arterial Chemo Embolisasi (TACE)
Cara ini menggunakan kemoterapi juga namun biasanya obat kemoterapi diinfuskan ke pembuluh vena sehingga mengikuti aliran ke seluruh tubuh. Dengan cara TACE ini kemoterapi disuntikkan ke pembuluh darah arteri sehingga efeknya terjadi lokal dan dosis pun dapat dikurangi.

Kekurangan cara ini adalah apabila pembuluh arterinya banyak maka akan kurang efektif. Cara ini efektif pada organ dengan mempunyai pembuluh arteri utama sedikit sehingga efek terhadap organ tersebut dapat maksimal dengan efek samping minimal, seperti liver (hati).

7. Cryosurgery
Cara ini menggunakan alat yang dapat menurunkan temperatur setempat pada daerah yang dituju sehingga sel-sel menjadi rusak. Dapat dilakukan pada tumor besar sehingga tidak memerlukan operasi namun dengan tujuan paliatif sehingga hanya untuk mengecilkan massa tumor saja dan bukan untuk menyembuhkan.

Dengan cara ini tidak dapat ditentukan apakah batas-batasnya sudah bebas tumor atau belum, sehingga sangat berbeda dengan operasi di mana dapat memeriksa batas-batas operasi untuk meyakinkan bahwa tepi sayatan sudah bebas tumor atau belum.

Pengobatan komplementer atau alternatif?

Arti kata alternatif tersebut adalah pengganti. Sehingga orang menggunakan terapi alternatif sebagai pengganti pengobatan secara medis. Terapi alternatif ini menjanjikan penyembuhan dengan metode pengobatan sederhana dengan cara minum ramuan, dipijat, akupuntur, ditotok ataupun dengan metode yang tak dapat dicerna oleh akal sehat seperti penyakitnya dipindahkan ke binatang, mengonsumsi racun ular, disengat lebah bahkan terlebih aneh lagi ada yang mengonsumsi urine sendiri.

"Hal ini tentunya dilakukan dengan harapan dapat sembuh dengan tidak perlu dioperasi atau diradiasi terlebih lagi di kemoterapi. Namun setelah terbukti terapi alternatif tersebut gagal, maka dengan mudahnya pemberi jasa pengobatan alternatif memakai alasan tidak berjodoh atau tidak cocok," pungkas Dr Dradjat.

Padahal biaya yang dikeluarkan oleh penderita tidak kecil, dikatakan jasanya gratis tetapi harus membeli ramuan yang berharga ratusan ribu bahkan jutaan rupiah. Bukti yang diperoleh pun hanyalah bukti testimonial atau mitos leluhur yang tentunya bukan merupakan dasar yang kuat untuk orang yang mau berpikir.

Agar masyarakat mendapatkan pengobatan yang benar-benar bermanfaat, maka perlu dilakukan metode yang terstruktur dan terukur seperti uji klinis dengan berbagai tingkatan, sehingga dapat dibuktikan bahwa dimanapun pengobatan dilakukan asal dengan metode yang sama akan mencapai hasil yang sama pula.

Sebenarnya pengobatan medis juga menggunakan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan, seperti contohnya obat kemoterapi Paclitaxel berasal dari kulit pohon sejenis pinus yang disebut Taxus Baccata di Amerika dan Taxus Chinensis di Asia. Contoh lain Vincristine berasal dari bunga Vinca Rossea dari Madagaskar. Tetapi kemudian dicari dan dipisahkan zat aktifnya sehingga dapat ditentukan dosisnya secara akurat.

Sebaliknya, pengobatan alternatif menggunakan herbal dengan tanpa mengetahui zat aktifnya langsung dipasarkan ke masyarakat.

"Sebenarnya hal ini sangat tidak etis, karena bahkan sudah dikonsumsi manusia sebelum uji binatang. Walaupun telah diuji di laboratorium tentang kandungannya, tetapi zat aktifnya belum diketahui dan disaripatikan, belum diukur kadarnya, belum ditentukan dosisnya, belum diketahui efek sampingnya. Sungguh hal ini amat memprihatinkan karena masyarakat langsung tergiur oleh harapan betapa sederhananya pengobatan tersebut, padahal sungguh tak masuk akal bila benar-benar ingin mengkajinya dengan akal sehat," papar Dr Dradjat.

Di mancanegara pun berkembang pula penelitian tentang terapi alternatif seperti herbal, akupunktur, hipnose dan banyak lagi lainnya, tetapi hanya digunakan untuk menunjang terapi medis seperti untuk mengurangai rasa sakit, mengurangi mual, meningkatkan daya tahan tubuh dan memulihkan nafsu makan yang menurun tetapi belum pernah ada yang khusus ditujukan untuk pengobatan kanker secara mandiri.

Bahkan Traditional Chinese Medicine pun di negaranya digabung dengan metode pengobatan barat. Di Belanda lebih kurang 10% pasien datang ke pengobatan alternatif selain ke dokter, sedangkan di Indonesia mungkin lebih dari separuh pasien kanker menjalani juga pengobatan alternatif.

Di Indonesia terdapat 9600 jenis tanaman obat tetapi yang dimanfaatkan baru 350 jenis sedangkan yang sudah diuji klinis sehingga disebut fitofarmaka baru 5 jenis yang tidak satupun indikasinya terhadap kanker. Ujiklinis terhadap tanaman obat itu penting dilakukan bukan untuk mempersulit pengembangan pengobatan alternatif tetapi sebagai upaya untuk menghargai hak pasien terhadap informasi yang benar dan tidak menyesatkan.

"Oleh karena itu, jadikanlah terapi lain selain medis sebagai terapi komplementer yaitu untuk melengkapi terapi medisnya misalnya untuk meningkatkan keadaan umumnya, menambah nafsu makan. Kalau memang percaya bahwa terapi herbal, terapi tradisional dapat menyembuhakan, maka gunakanlah setelah terapi medis yang sudah jelas buktinya secara statistik mengenai prosentase kesembuhannya dan bukan hanya testimonial yang belum tentu benar, tutup Dr Dradjat.
 
sumber: health.detik.com

Waspadalah! Orang-orang Ini Berpotensi Kena Kanker




Setiap orang yang tidak menjalani hidup sehat punya potensi untuk diserang kanker. Tapi potensi lebih besar bisa mengincar orang-orang yang tinggal atau hidup di lingkungan tertentu.

"Ada banyak faktor risiko yang menyebabkan kanker, mulai dari bawaan genetik, lingkungan, bahan kimia di sekitar, kebiasaan makan tak sehat, kurang olahraga, serta penyebab tidak langsung dari infeksi, hepatitis dan HIV," jelas Dr Ronald Hukom, SpPD, KHOM, dokter ahli kanker dari RS Kanker Dharmais saat berbincang dengan detikHealth, Rabu (27/6/2012).

Setiap orang-orang dengan faktor risiko tersebut berpotensi untuk terkena kanker. Tapi Dr Ronald menjelaskan ada orang-orang yang memiliki potensi lebih besar terkena kanker, yaitu:

1. Orang gemuk

Berdasarkan studi diketahui bahwa perempuan menopause yang bertubuh gemuk (obesitas) memiliki risiko 35 persen lebih tinggi terkena kanker payudara 'triple-negative' dibanding perempuan yang tidak obesitas. Kanker payudara 'triple-negative' ini tergolong jenis kanker payudara yang agresif.

Perempuan gemuk juga memiliki peningkatan risiko sebesar 39 persen terkena kanker payudara reseptor estrogen positif, yaitu suatu jenis kanker yang akan diberi makan oleh hormon estrogen.

Penyebab kegemukan sendiri seperti makanan berlemak, gorengan, kurang serat, serta kurang olahraga, juga merupakan faktor risiko yang dapat menyebabkan kanker. Jadi tidak berlebihan bila orang yang bertubuh gemuk perlu lebih waspada terhadap ancaman bahaya kanker.

2. Perokok

Rokok merupakan penyebab utama dari berbagai kanker, terutama kanker paru. Kanker paru sendiri menempati urutan ketiga kanker terbanyak yang diderita orang Indonesia, khususnya oleh kaum lelaki yang perokok.

Umumnya tidak ada satu pun organ di dalam tubuh yang tidak terpengaruh oleh asap rokok, karenanya hampir semua bagian tubuh bisa rusak oleh rokok. Hal ini karena di dalam satu batang rokok mengandung 4.000 senyawa kimia yang 40 diantaranya termasuk racun (toksik) atau karsinogenik (bisa menyebabkan kanker).

3. Pekerjaan tertentu

"Kanker juga berisiko untuk orang-orang yang pekerjaannya berhubungan dengan bahan kimia atau bahan tertentu, seperti asbes (kanker paru), pekerja tambang (kanker paru), pekerja bengkel (kanker paru), pekerja di perkebunan yang sering terpapar insektisida hama, pekerjaan lain yang terpapar radiasi berlebihan. Ini semua bisa meningkatkan risiko kanker," jelas Dr Ronald.


sumber : health.detik.com

Jangan Pernah Menyerah Melawan Kanker




Diagnosis penyakit kanker bukanlah akhir dari segalanya. Selain masih dapat disembuhkan jika terjadi pada stadium awal, ada berbagai jenis pengobatan medis yang bisa dilakukan. Tak hanya lewat medis, kondisi psikis juga dapat mempengaruhi penyakit ini.

Memang pada pasien kanker yang sudah menginjak stadium parah kemungkinan bertahan hidupnya rendah sekali. Namun bukan berarti lantas menyerah begitu saja. Jika masalahnya uang, pasien kanker sekarang tidak perlu mengkhawatirkan biaya pengobatan karena bisa ditanggung oleh Jamkesmas.

"Pada pasien yang sudah tidak dapat diselamatkan, dokter umumnya melakukan penanganan untuk mengatasi gangguan-gangguan yang menyertai kanker, misalnya nyeri akibat kanker. Jadi dokter akan berupaya agar pasien ini tidak terlalu merasa sakit, bukan lagi berupaya menyembuhkan kankernya," kata Dr dr Andhika Rachman, SpPD, dokter ahli kanker dari RS Kanker Dharmais kepada detikHealth, Rabu (26/9/2012).

Menurut dr Andhika, pengobatan pada pasien kanker stadium akhir perlu diberikan dengan berfokus pada quality of life dan quality of death pasien. Beberapa kondisi yang memberatkan pasien untuk beraktifitas sebisa mungkin dikelola agar tidak terlalu mengganggu.

Untuk membuat pasien lebih kuat menghadapi penyakitnya, nutrisi adalah hal yang penting karena metabolisme pasien kanker meningkat 2 kali lipat. Selain itu, dorongan moril juga penting karena tekanan psikis yang dialami pasien dapat memperburuk kondisinya.

"Penelitian menemukan bahwa stres membuat tubuh melepaskan hormon sitokin inflamasi yang memicu peradangan dan membuat kanker bertambah parah. Pasien yang lebih jarang stres ditemukan bisa bertahan hidup lebih lama dibandingkan yang stres karena hormon pemicu peradangannya lebih rendah," kata dr Andhika.

Pengobatan kanker memang bisa memakan banyak waktu dan tenaga sampai-sampai menyebabkan pasien putus asa. Namun dengan berpikir positif, pengobatan kanker bisa terasa lebih ringan dan gejala penyakitnya tidak begitu memberatkan.

Oleh karena itu, saat ini banyak dibentuk support group dan terapi kelompok bagi pasien kanker. Tujuannya adalah para pasien kanker serta mantan pasien kanker dapat saling memberikan dukungan moril kepada pasien. Dengan demikian, pasien kanker tidak merasa sendirian dan kualitas hidupnya juga akan meningkat.

sumber : health.detik.com

Kalau Masaknya Tak Benar, Kentang Goreng Bisa Picu Kanker



Cemilan yang paling enak dinikmati kalau sedang mengunjungi gerai restoran cepat saji adalah kentang goreng atau french fries. Saat sedang bersantai atau mengobrol misalnya, kentang goreng membuat suasana jadi lebihenjoy. Tapi awas, kecil-kecil begitu kentang goreng bisa memicu kanker.

Kanker sendiri memiliki banyak faktor pemicu, bisa akibat radiasi, bahan kimia hingga asupan makanan seperti keripik. Memang tidak sembarang kentang goreng yang berisiko bikin kanker. Yang berisiko adalah jenis-jenis yang sering disajikan di restoran cepat saji.

Dari hasil penelitian baru-baru ini, kentang goreng yang disediakan di gerai restoran cepat saji itu adalah yang paling besar kandungan bahan kimia karsinogeniknya. Agar dapat awet, kentang goreng kebanyakan dibekukan terlebih dahulu dan baru digoreng ketika akan disajikan. Hasilnya, renyah di luar tapi tetap mentah di dalam.

Proses memasak ini ternyata dapat mempengaruhi jumlah akrilamida, yaitu suatu zat yang dituding bersifat karsinogen. Menurut para ilmuwan dari American Chemical Association, zat ini masih terkandung dalam keripik beku yang digoreng ketika disajikan. Akrilamida merupakan zat alami yang ditemukan dalam berbagai jenis makanan, termasuk kentang.

"Proses pembuatan kentang goreng meliputi pemilihan dan pemilahan kentang, pemutihan, blanching, augmentasi gula, pengeringan, penggorengan dan pembekuan. Dengan kombinasi teknik memasak ini, dihasilkan warna, tekstur dan rasa yang diinginkan konsumen pada kentang goreng," kata Donald Mottram seperti dilansir Telegraph, Jumat (28/9/2012).

Dalam laporan yang dimuat Journal of Agricultural and Food Chemistry, Mottram menambahkan bahwa akrilamida terbentuk secara alami selama memasak berbagai produk makanan, namun pembentukan akrilamida dalam kentang goreng sebenarnya bisa dihindari.

Dari pengukuran acylamide, asam amino, gula, lemak dan zat lainnya yang bervariasi selama proses memasak, Mottram menemukan bahwa yang paling efektif untuk mengurangi akrilamida adalah mengurangi perbandingan fruktosa dengan glukosa setelah kentang dipotong untuk dibuat keripik.

"Untuk meminimalkan jumlah akrilamida dalam kentang goreng, penting untuk memahami dampak dari setiap tahap pembentukan akrilamida. Kami mengembangkan suatu model matematika berdasarkan jalur reaksi kimia saat penggorengan dan menggabungkan perbedaan kelembaban serta temperatur dalam kentang goreng," kata Mottram.

sumber: health.detik.com

Dampak Operasi Ginjal


Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas berbagai dampak dari operasi ginjal. Semua jenis penyakit yang menyerang organ tubuh kita kalau sudah tidak bisa dimusnahkan dengan obat-obatan maka operasi adalah jalan keluar terakhir sebagai usaha dan langkah pengobatan menuju kesembuhan.
Semua jenis operasi tentunya sangat berdampak bagi kondisi tubuh kita, bukan hanya operasi ginjal saja yang berdampak terhadap tubuh, tapi semua jenis operasi contoh operasi hati, usus dan sebagainya. Nah di sini akan dibahas mengenai dampak dari operasi ginjal terhadap kelangsungan hidup selanjutnya.
Berikut adalah dampak positif dari operasi dan pencangkokan ginjal
1. Penderita/penerima memiliki harapan hidup lebih besar dari sebelumnya secara lahir, namun tetap secara batin Tuhan YME yang menentukan kelangsungan hidup makhuluk di jagat raya. Harapan untuk hidup lebih lama lagi akan tercapai dengan memiliki sepasang ginjal baru yang berfungsi sesuai tugasnya di dalam tubuh.
2. Penderita/penerima akan merasa lebih sehat dari sebelumnya, karena ginjal yang digunakannya di dalam tubuhnya adalah ginjal baru dan normal.
4. Penderita/penerima tidak perlu melakukan cuci darah, walaupun masih ada yang melakukannya.
5. Ginjal baru yang digunakan hasil donor dari si pendonor akan bekerja sesuai peranannya di dalam tubuh.
6. Akan lebih berhati-hati dan lebih mengedepankan pola hidup sehat, karena sudah tahu bagaimana merasakan gagal ginjal.
Selain dampak positif tentunya ada pula dampak negatifnya, yaitu
1. Proses mendapatkan pendonor cukup lama, sehingga harus menunggu dalam jangka waktu yang relatif lama pula.
2. Membutuhkan proses pembedahan besar. Proses ini berdampak negatif pada kehidupan selanjutnya terutama pada aktivitas sehari-hari, setelah melakukan operasi penderita ditekankan untuk banyak istirahat dan tidak diperbolehkan melakukan suatu pekerjaan yang berat atau suatu pekerjaan yang menekan otot. Hal ini dikhawatirkan jahitan bekas operasi putus karena tekanan tadi sehingga terjadi luka kembali.
3. Semua organ yang ada pada tubuh kita layaknya sekelompok orang atau manusia yang sudah mengenali dan akrab satu sama lain, seperti halnya sel darah putih yang siap sigap menyerang benda asing yang menempel di tubuh kita. Nah demikian pula dengan ginjal dalam tubuh, ginjal baru yang kita pakai layaknya benda asing bagi organ tubuh yang lain sehingga organ tubuh yang lain tidak mengenali dan menolak sepasang ginjal tersebut.
4. Obat imunosupresan yang diberikan oleh dokter harus rutin diminum, sedangkan obat tersebut mempunyai efek samping negatif terhadap hati. yang lama kemudian bisa menyebabkan kerusakan pada hati sehingga menyebabkan kanker hati (liver).
5. Biaya untuk melakukan pengobatan ini bisa dikatakan sangat mahal.
6. Pendonor (donor hidup) kelangsungan hidupnya akan terganggu dan diragukan, hal ini karena ginjal yang dia miliki hanya satu, (tidak berpasangan), dari logikanya saja umpamakan sepasang batrai tenaga yang tadinya dua batrai menjadi satu batrai, maka akan semakin melemah dalam menjalankan aktifitas. Demikian pula ginjal yang ekstra keras bekerja yang tadinya berpasangan menjadi satu. maka akan semakin berat mengolah limbah dari hati.
Itulah informasi seputar dampak operasi ginjal, kita yang tidak terkena dan tidak mau terkena penyakit tersebut baiknya menanamkan pola hidup sehat sejak dini. Namun bagi anda yang terlanjur terkena keganasan penyakit ini jangan panik dan putus asa, berdoa disertai usaha itu merupakan jalan keluar yang utama.

Mekanisme Kerja Ginjal


Seperti yang kita ketahui, bahwa semua organ dalam tubuh kita bekerja sesuai fungsinya dalam beberapa tahap, tahapan-tahapan itu secara continue terus dilakukan sampai tubuh kita tidak bernyawa.
Bahasan kita kali ini yaitu tentang organ ginjal dan mekanisme kerjanya dalam tubuh. Ginjal adalah organ yang paling vital dalam tubuh, ginjal akan menerima sampah/berbagai limbah dari hasil perombakan hati. Berikut adalah beberapa tahapan kerja ginjal.
1. Filtrasi (Penyaringan)
Filtrasi ini adalah suatu proses awal dari proses pembentukan urin, terjadi di glomerolus. Dalam ginjal terdapat nefron, nefron adalah unit fungsional terkecil dari ginjal. Nefron tersebut terdiri dari struktur vaskuler yaitu glomerlurus dan struktur non vaskuler yaitu capsula bowman, tubulus proximal, ansa henle pars desendens dan pars asendens, tubulusdistal, dan duktus koligentes. Dalam satu ginjal terdapat 1,3 juta nefron.
Darah yang masuk ke dalam nefron melalui arteriol aferen selanjutnya menuju glomerulus, nah di glomerolus ini akan mengalami filtrasi, . Filtrasi pada glomerulus dipengaruhi oleh tekanan darah. Tekanan darah pada arteriol aferenrelatif cukup tinggi sedangkan pada arteriol eferen relatif lebih rendah. Cairan filtrasi dari glomerulus akan masuk menuju tubulus, kemudian masuk kedalam ansa henle, tubulus distal, duktus koligentes, pelvis ginjal, ureter, vesica urinaria, dan akhirnya keluar dalam bentuk  berupa urine.

2. Reabsorpsi (Penyerapan kembali)
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea.
Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.
Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama urin.
Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.
 3. Augmentasi (Pengeluaran)
Urine skunder dari tubulus kontortus distal turun menuju saluran pengumpul (tubulus kolektivas), dari saluran pengumpul urin dibawa ke pelvis renalis lalu ke uretra menuju kantong kemih (Vesika urinaria).

Pencangkokan Ginjal


Pada stadium akhir penyakit ginjal biasanya sulit untuk disembuhkan baik dengan penanganan medis maupun obat-obatan herbal, ini disebabkan karena sudah kronisnya ginjal tersebut, kalau sudah memasuki stadium akhir, maka ginjalpun mulai tidak berfungsi (tidak melakukan tugasnnya sebagai mesin pengemas dalam tubuh). Nah kalau ginjal sudah seperti demikian maka tubuh kita akan menjadi gudang kimia yang bisa meluap hasil kerja hati yang di buang ke ginjal.
Kalau ginjal sudah seperti ini, maka langkah satu-satunya adalah dengan cara Transplantasi (pencangkokan). Pencangkokan ginjal di klasifikasikan menjadi dua macam yaitu donor hidup dan donor kadaver. Donor hidup adalah pengambilan ginjal yang sehat dari individu yang sehat pula melalui proses operasi, sedangkan donor kadaver adalah suatu pengambilan ginjal dari manusia yang baru saja meninggal melalui proses operasi, Donor kadaver ini berlaku suatu ketentuan yaitu manusia yang baru saja meninggal baru bisa di ambil organ ginjalnya, kalau meninggalnya sudah lama, maka organ ginjal tidak bisa didonorkan hal ini dikarenakan ginjalnya juga sudah mati (tidak berfungsi lagi).
Tujuan dari trasplantasi (pencangkokan) ini adalah diharapkan ginjal baru dan ginjal lama mampu berkombinasi menjalankan aktivitas sekresi yaitu mengeluarkan limbah hasil metabolisme dalam tubuh melalui uretra berupa air kencing.
Cara Dokter Melakukan Transplantasi
Dalam transplantasi ada beberapa tahapan, diantaranya
1. Sepasang ginjal lama  akan tetap dibiarkan ditempatnya walaupun sudah tidak berfungsi lagi, namun hal itu dilakukan kalau sepasang ginjal lama tersebut tidak menimbulkan infeksi.
2. Ginjal baru akan diletakan di bagian bawah perut.
3. Saluran kencing ginjal baru tersebut dihubungkan dengan pembuluh darah dan ginjal baru akan dialiri darah yang akan dibersihkan setelah dihubungkan.
4. Setelah jangka waktu kurang lebih satu minggu maka akan diproduksi urin.
Itulah pemaparan tentang transplantasi (Pencangkokan) ginjal. Namun tentu saja semua jenis operasi akan berdampak pada tubuh, baik dampak positif maupun negatif.
Kepada anda yang menderita penyakit ini kami sarankan untuk tidak dulu mangambil langkah operasi/pembedahan maupun pencangkokan, tapi cobalah anda gunakan obat herbal yang bisa menyembuhkan gagal ginjal secara alami dan tanpa efek samping negatif.

Tips Menjaga Kesehatan Hati



Organ Hati

Hati atau liver adalah organ vital yang memiliki fungsi penting yakni memetabolisme sebagian besar nutrisi yang diserap oleh usus serta detoksifikasi dengan membuang obat-obataan, alkohol dan bahan kimia berbahaya lain dari aliran darah dan memprosesnya secara kimia sehingga zat-zat ini dapat dikeluarkan dari tubuh lewat sistem pencernaan atau saluran kemih.

Beberpa Cara atau Tips Herbal Menjaga Kesehatan hati

Karena fungsinya yang begitu penting, kita dituntut untuk menjaga kesehatannya. Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. untuk itu berikut ada beberapa hal yang disarankan agar hati tetap terjaga secara sehat dan berfungsi dengan baik.
1. Cuci Tangan sebelum dan sesudah Makan seta setelah BAB.
Dengan membiasakan cuci tangan sebelum dan sesudah makan atau setelah BAB dengan menggunakan sabun serta dengan memperhatikan kebersihan telapak tangan kuku akan membantu mencegah penyebaran hepatitis A.
2. Membiasakan Pola Makan Sehat
Menyantap makanan bergizi dengan cara diet seimbang akan membuat organ hati berfungsi lebih efisien sehingga berdampak pada kesehatan secara menyeluruh. Selain itu, diet seimbang juga dapat meregenerasi sel-sel hati yang rusak oleh virus hepatitis, sehingga dapat membentuk sel-sel hati baru.
3. Perhatikan Asupan Kalori
Kelebihan kalori dalam bentuk karbohidrat dapat menyebabkan disfungsi hati dan menyebabkan simpanan lemak dalam hati yang menjadikan organ hati berlemak.
4. Tidak Menkongumsi Minuman Alkohol
Minuman keras, bir dan anggur dapat berpengaruh buruk pada metabolisme organ hati. Sebaiknya, konsumsi alkohol dibatasi karena dapat menyebabkan hepatitis alkoholik dan hepatitis sirosis. Orang-orang dengan penyakit organ hati tidak boleh minum alkohol sama sekali.
5. Bersetubuh Secara Aman
Pakailah kondom saat melakukan hubungan. Hepatitis B dan C dapat ditularkan melalui darah dan cairan tubuh. Hindari berbagi barang pribadi Anda seperti sikat gigi, pisau cukur atau manicure set, terutama jika pasangan Anda menderita penyakit di organ hati.
6. Vaksinasi
Saat ini, vaksinasi hepatitis A dan B sudah tersedia di mana-mana. Program imunisasi untuk hepatitis B juga telah diupayakan untuk semua anak dan orang dewasa. Ternyata, vaksinasi hepatitis B juga sangat penting untuk bayi yang baru lahir karena 90% yang terkena virus ini terkena infeksi kronis.
7. Jauhi Cairan dan Asap beracun termasuk Asap Rokok
Asap dari pengencer cat, semprotan serangga, dan semprotan penyegar udara lainnya akan masuk ke pembuluh darah kecil dalam paru-paru dan dibawa ke hati, lalu mengalami detoksifikasi dan dihilangkan di empedu. Karena itu jumlah dan konsentrasi bahan kimia harus dikontrol untuk mencegah kerusakan hati.
Itulah informasi seputar cara efektif menjaga kesehatan hati agar hati didalam tubuh dapat berfungsi secara baik serta terhindar dari berbagai macam penyakit. Selaku penyedia informasi kami berharap semoga dengan adanya informasi ini dapat berguna serta bermanfaat untuk Anda semua terutama untuk menjaga kesehatan organ hati.

Tips Menjaga Kesehatan Lambung


Lambung

Lambung yang sehat merupakan manifestasi kesehatan yang harus dijaga setiap manusia. Pasalnya, dari lambunglah segala sumber segala penyakit bermunculan. Jangan pernah sepelekan lambung Sedikit saja lambung terluka, bisa dipastikan sejumlah penyakit dalam tubuh dalam tubuh akan dengan mudah bersarang. Sebut saja maag, penyakit yang gampang sekali menghinggapi tubuh manusia. Mulai dari anak-anak sampai usia dewasa. Karena itulah dalam sebuah hadits Nabi yang diriwayatkan ad-Dailami disebutkan ,“Lambung manusia itu tempatnya segala penyakit. Sedangkan pencegahan itu pokok dari segala pengobatan.“Biasanya Penyebab rasa nyeri pada lambung diakibatkan sebenarnya adalah GERD (Gastroesophagal Reflux Disease). GERD bisa disebabkan oleh berbagai gangguan pada tubuh, antara lain kelainan fungsi otot kerongkongan, gangguan fungsi lambung, faktor genetik dan bisa juga karena asma. Semua ini menyebabkan asam yang diproduksi lambung naik sehingga menyebabkan ketidaknyamanan organ di atas lambung.
Gejala yang paling umum adalah heartburn (sensasi panas dan nyeri pada perut bagian atas, dada, dan tenggorokan) rasa sakit pada lambung bisa juga akibat tukak yang disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter Pylori (H.Pylori) tetapi bisa juga disebabkan oleh penggunaan jangka panjang obat-obatan tertentu seperti aspirin.

Beberapa Tips Herbal Menjaga Kesehatan Lambung

Orang-orang yang sering menderita heartburn sebagai gejala GERD disarankan untuk mencoba mengubah gaya hidup dan pola makan terlebih dahulu sebelum mencari pengobatan medis. Beberapa saran yang patut dicoba adalah:
  1. Menjaga kondisi pencernaan yang sehat dengan menghindari lemak jenuh dan asupan lemak berlebihan, terutama jika memiliki kelebihan berat badan. Sebab obesitas juga meningkatkan risiko GERD.
  2. Setelah makan berjalan-jalanlah sebentar. Atau paling tidak tetap duduk atau berdiri tegak. Jangan berbaring atau melakukan gerakan membungkuk.
  3. Hindari makan sebelum tidur. Pastikan waktu terakhir anda mengonsumsi makanan adalah dua jam sebelum tidur.
  4. Sebaiknya posisikan tubuh miring ke kiri ketika tidur. Posisi lambung menjadi lebih tinggi dari kerongkongan, jika miring ke kanan.
  5. Mengurangi atau menghindari konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein, coklat, juga mint. Bahkan kopi yang tidak mengandung kafein (decaf) pun dapat meningkatkan produksi asam lambung.
  6. Menghindari minuman bersoda.
  7. Menerapkan diet yang kaya akan buah dan sayur, tetapi hindari buah dan sayur yang sifatnya asam seperti jeruk, lemon, jeruk bali dan nanas.
Itulah beberapa tips yang mungkin dapat kami sajikan dalam sajian rankuman mnegenai beberapa solusi herbal untuk menjaga kesehatan lambung, semoga dengan Adanya informasi ini bisa berguna serta bermanfaat bagi kita semua terutama bagi kita untuk meambah pengetahuan seputar kesehatan.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India