Rabu, 05 September 2012

Manfaat Kunyit



Bagian ramuan yang sebenarnya adalah rimpang bawah tanah (akar). Ini telah lama digunakan sebagai obat-obatan tradisional di India dan Cina sebagai anti-inflamasi (obat penghilang rasa sakit), anti oksidan-, dan anti-kanker.

Manfaat kesehatan dari Kunyit

  • Akar ini telah digunakan sejak jaman dahulu untuk anti-inflamasi (obat penghilang rasa sakit), karminatif, anti-kembung dan anti-mikroba.
  • Rempah mengandung banyak manfaat kesehatan minyak esensial seperti termerone, curlone, curumene, cineole, dan p-simena.
  • kurkumin, senyawa poli-fenolik, adalah pigmen utama yang menanamkan warna oranye mendalam untuk kunyit.
  • Dalam percobaan dengan hewan, kurkumin mungkin memiliki anti-tumor, antioksidan, anti-rematik, anti-amyloid, anti-iskemik, dan anti-inflamasi.
  • Ramuan ini populer mengandung kolesterol, tetapi kaya anti-oksidan dan serat makanan, yang membantu untuk mengontrol LDL darah atau "kolesterol jahat".
sumber : labsaints.com/pages/nutrition/

Tahap-tahap Persalinan



Tahap 1: Fase Pematangan/Pembukaan Leher Rahim
Tahap awal persalinan ini dimulai begitu sudah ada pembukaan leher rahim (diketahui dari pemeriksaan dalam oleh dokter/bidan) akibat His. His atau nyeri bersalin adalah kontraksi rahim yang teratur, muncul dalam bentuk rasa sakit yang perlahan-lahan makin nyeri dan sering, serta makin lama. Sejak pembukaan 0 cm hingga 3 cm, umumnya persalinan masih berjalan lambat (bisa sampai 8 jam), sehingga masa ini disebut juga dengan fase laten. Setelah itu hingga pembukaan lengkap biasanya berjalan lebih cepat. Keseluruhan tahap ini berlangsung hingga tercapai pembukaan lengkap (kurang lebih 10 cm), dan saat itu persalinan memasuki tahap 2. Tahap ini biasanya berjalan lebih lama pada kelahiran anak pertama (bisa sampai 20 jam) dibanding kelahiran anak selanjutnya.
Tahap 2: Fase Pengeluaran Bayi
Saat ini, his sudah terasa sangat kuat, lebih sering, dan lebih lama ketimbang sebelumnya. Ibu akan merasakan keinginan mengejan yang sangat kuat dan tidak lagi bisa ditahan. Dokter atau bidan akan mulai memimpin ibu meneran. Caranya, ibu dalam posisi berbaraing terlentang atau miring ke samping, kedua lengan merangkul kedua lipat lutut, kepala dan mata melihat ke arah perut. Seiring munculnya his, ibu meneran/mengedan sekuat-kuatnya, dan dihentikan/istirahat saat his berhenti. Dengan tenaga mengejan ini, janin perlahan-lahan didorong keluar dari rahim hingga kepalanya mulai tampak di mulut jalan lahir. Kadang-kadang, agar persalinan lebih lancar, dokter perlu melakukan episiotomi (memperlebar jalan lahir dengan cara digunting). Perlahan seiring tenaga mengejan ibu, kepala janin akan dilahirkan, yang segera disusul badan dan anggota badan. Setelah lahir seluruhnya, tali pusat akan dipotong. Setelah itu, bayi segera dikeringkan dan dihangatkan, serta diperiksa (pernafasan, warna kulit, detak jantung, tangisan dan gerakannya) untuk memastikan bayi dalam keadaan sehat.
Tahap 3: Fase Pengeluaran Plasenta
5 hingga 15 menit setelah bayi lahir, rahim akan berkontraksi (terasa sakit). Rasa sakit ini biasanya menandakan lepasnya plasenta dari perlekatannya di rahim. Pelepasan ini biasanya disertai perdarahan baru. Setelah itu, plasenta akan keluar (dilahirkan) lewat jalan lahir, baik secara otomatis maupun dengna bantuan dokter/bidan. Setelah itu plasenta akan diperiksa guna memastikan sudah lahir lengkap (jika masih ada jaringan plasenta yang tertinggal dalam rahim, bisa terjadi perdarahan).
Tahap 4: Observasi Setelah Persalinan
Setelah persalinan selesai dan plasenta sudah dilahirkan, ibu biasanya masih beristirahat di ruang persalinan hingga 1 jam setelah melahirkan. Gunanya agar dokter/bidan bisa mengawasi kondisi ibu agar tidak timbul komplikasi seperti perdarahan pasca persalinan.
Sumber: Buklet Prenagen "Mengenal Seluk Beluk Persalinan"

Nutrisi yang Dibutuhkan Penderita Kanker



Selain mengkonsumsi obat-obatan medis, di bawah ini disebutkan beberapa nutrisi yang dibutuhkan oleh penderita kanker, antara lain sebagai berikut:
  1. Beta karotein
    Sebagai sumber anti kanker yang bisa Anda dapatkan pada wortel, kailan, peterseli, dan bayam.
  2. Vitamin C
    Sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas, yang bisa Anda dapatkan pada kol, peterseli, paprika hijau, dan brokoli.
  3. Vitamin E
    Sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas, bisa Anda dapatkan pada bayam, asparagus, dan wortel.
  4. Selenium
    Sebagai antioksidan untuk melindungi sel dan meningkatkan kekebalan tubuh mencegah berkembangnya kanker, bisa Anda dapatkan pada lobak, bawang putih, dan jeruk.
  5. Kalsium, kalium, dan kromium
    Berfungsi untuk mencegah berkembangnya kanker. Kalsium bisa Anda dapatkan pada lobak, kailan, peterseli, dan selada air. Kalium bisa Anda dapatkan pada bayam dan bawang putih. Sedangkan pada kromium bisa Anda dapatkan pada paprika hijau, bayam, kentang, dan apel.

Kanker Serviks



Kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Kanker ini dapat hadir dengan pendarahan vagina, tetapi gejala kanker ini tidak terlihat sampai kanker memasuki stadium yang lebih jauh.  Di negara berkembang, penggunaan secara luas program pengamatan leher rahim mengurangi insiden kanker leher rahim yang invasif sebesar 50% atau lebih. Kebanyakan penelitian menemukan bahwa infeksi human papillomavirus (HPV) bertanggung jawab untuk semua kasus kanker leher rahim. Perawatan termasuk operasi pada stadium awal, dan kemoterapi dan/atau radioterapi pada stadium akhir penyakit.
Salah satu jejak serangan virus HPV adalah kutil. Kutil merupakan bintil-bintil di kulit yang bentuknya menggelembung seperti bunga kol. Virus HPV ini sendiri banyak macamnya (lebih dari 100 macam) yang masing-masing diberi nomor untuk membedakan jenis yang satu dengan yang lainnya. 60 jenis di antaranya menyebabkan kutil-kutil kulit yang tidak berbahaya. Sisanya merupakan HPV tipe mukosal, yaitu hanya menyerang selaput-selaput lendir seperti yang terdapat pada mulut kerongkongan, ujung penis, vagina leher rahim, dan dubur. Tipe mukosal disebut juga HPV genital, karena yang paling sering diserang adalah area kelamin. Ada yang menimbulkan kutil di vagina atau penis, yang lazim disebut dengan penyakit "jengger ayam", yaitu HPV tipe 6 dan 11, tetapi ini tidak akan menjadi kanker.
Yang dapat menyebabkan kanker adalah HPV genital tipe 16, 18, 31, 35, 39, 45, 51, 52, dan 58. Lebih dari 70% kanker leher rahim disebabkan oleh HPV tipe 16 dan 18. Selain menyebabkan kanker leher rahim, HPV juga dapat menyebabkan kanker anus, vagina, vulva, penis, bahkan kanker kerongkongan.
Virus ini menular terutama melalui hubungan seks, termasuk anal sex, oral sex, dan hand sex. Sebagian besar di antaranya terinfeksi pada umur 15-30 tahun, yakni dalam kurun waktu empat tahun setelah melakukan hubungan seks yang pertama. Orang yang terinfeksi HPV genital biasanya tidak tahu dia terinfeksi, karena infeksi ini tidak menimbulkan gejala sama sekali (kecuali yang menimbulkan "jengger ayam"), dan sistem kekebalan tubuh segera menyerang supaya virus ini mati atau lemah - sehingga tidak aktif.
Sampai sekarang, infeksi human papilloma virus belum dapat diobati, tetapi sistem pertahanan tubuh yang baik dapat menyembuhkan 90% di antaranya dalam waktu 2 tahun.  Sisanya tetap aktif, atau ada tetapi tidak aktif. Virus yang tidak aktif ini masih dapat menular ke orang lain, sewaktu-waktu aktif lagi (kalau daya tahan tubuh menurun), atau mengubah sel leher rahim menjadi sel pra kanker, yang bertahun-tahun kemudian dapat menjadi kanker.
Pencegahan
Cara terbaik untuk mencegah infeksi human papilloma virus (juga untuk mencegah serangan segala macam virus lainnya) adalah dengan menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat dan bugar dengan pola hidup seimbang: cegah stres, hindari polusi, konsumsi makanan bergizi dan seimbang, cukup olahraga, cukup istirahat.
Selain itu, pencegahan virus HPV dapat dilakukan dengan program skrinning dan pemberian vaksinasi. Di negara maju, kasus kanker jenis ini sudah mulai menurun berkat adanya program deteksi dini melalui pap smear. Vaksin HPV akan diberikan pada perempuan usia 10 hingga 55 tahun melalui suntikan sebanyak tiga kali, yaitu pada bulan ke nol, satu, dan enam. Dari penelitian yang dilakukan, terbukti bahwa respon imun bekerja dua kali lebih tinggi pada remaja putri berusia 10 hingga 14 tahun dibanding yang berusia 15 hingga 25 tahun. Sebaiknya vaksinasi diberikan kepada para gadis yang belum pernah melakukan aktivitas seksual. Orang yang sudah pernah melakukan aktivitas seksual kemungkinan besar sudah pernah terinfeksi HPV. Jika yang menginfeksinya bukan virus tipe 6, 11, 16, dan 18, maka vaksinasi ini masih ada gunanya.
Selain dengan program skrinning dan pemberian vak
info-sehat.com

Brokoli, Penting Bagi Penderita Kencing Manis



Sebuah penelitian terbaru di Inggris mengindikasikan brokoli memiliki zat penting yang mampu memperbaiki dan mengembalikan fungsi pembuluh darah yang rusak akibat kencing manis atau diabetes.
Zat yang bernama sulforaphane diyakini memiliki peran besar dalam memulihkan kembali pembuluh darah. Seperti dimuat di Jurnal Diabetes, sulforaphane mampu merangsang produksi enzim-enzim yang dapat melindungi pembuluh darah dan menurunkan molekul-molekul yang menyebabkan kerusakan sel-sel secara signifikan. Sayuran-sayuran jenis brassica seperti brokoli sebelumnya memang berkaitan dengan rendahnya risiko serangan jantung dan stroke.
Orang yang mengidap kencing manis (diabetes) tercatat memiliki risiko lebih besar hingga lima kali lipat mengidap penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung dan stroke, yang keduanya berkaitan dengan kerusakan sel-sel pembuluh darah.
Dalam risetnya, tim dari Universitas Warwick, menguji pengaruh  sulforaphane dalam sel-sel pembuluh darah yang rusak akibat tingginya kadar gula darah (hiperglikemia), yang berkaitan erat dengan diabetes. Mereka mencatat adanya 73 persen reduksi molekul tubuh yang disebut Reactive Oxygen Species (ROS). Hiperglikemia dapat menyebabkan kadar ROS meningkat tiga kali lipat dan tingginya kadar molekul ini bisa merusak sel-sel tubuh.
Peneliti juga menemukan bahwa sulforaphane mengaktivasi sejenis protein dalam tubuh yang disebut  nrf2, yang dapat melindungi sel-sel dan jaringan dari kerusakan dengan cara mengaktivasi antioksidan dan enzim-enzim detoksifikasi.
"Riset kami mengindikasikan bahwa zat seperti sulforaphane dalam brokoli dapat membantu menghadang proses yang berhubungan dengan perkembangan penyakit pembuluh darah dalam diabetes. Ke depan, penting artinya untuk menggelar penelitian untuk menguji apakah mengonsumsi sayuran brassica memberikan faedah bagi pasien diabetik. Kami berharap itu akan terjadi," ujar pimpinan riset, Professor Paul Thornalley.

Diabetes Mellitus Bisa Disembuhkan?



Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit di mana kadar glucosa di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara cukup. Kurang lebih 30% penderita Diabetes Mellitus disebabkan karena faktor genetik, dan 70% lainnya disebabkan faktor psikis, pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi, serta over weight.
Dari hasil survey, 80% orang terkena Diabetes Mellitus meninggal dunia karena penyempitan pembuluh darah di jantung, dan lebih dari 75% meninggal karena komplikasi. Aktivitas fisik yang kurang dapat menyebabkan LDL tinggi, kadar gula darah tinggi dan tidak bagus juga untuk kesehatan jantung, hal ini menyebabkan homo diabeticus.
Gangguan toleransi gula pra diabetes, dapat terjadi jika kadar gula darah sewaktu 150-180 mg/dl. Hal ini disebabakan karena kelainan reseptor insulin jumlahnya berkurang di otot rangka, akibat terhalang oleh sel-sel lemak sehingga hormon insulin tidak dapat masuk sel akibatnya gula tidak dapat masuk sel dan sel menjadi cepat rusak terutama sel-sel pembuluh darah. Jika hal ini berlangsung 5-10 tahun lagi dapat menyebabkan Diabetes Mellitus type 2. Yang berbakat terkena Diabetes Mellitus yaitu: orang tua yang diabetes, melahirkan bayi > 4,5 kg, gula darah puasa 100-125 mg/dl dan gula darah sewaktu 140-199 mg/dl.
Tentunya Bapak dan Ibu menginginkan hidup yang lebih sehat, karena Diabetes Mellitus tidak dapat sembuh, tetapi Diabetes Mellitus dapat dikendalikan dengan perencanaan makanan,  Olahraga yang rutin dan minum obat Diabetes Mellitus bila perlu.
Sumber: dr.A.Haris Tri Prasetyo,Sp.PD, 07 Maret 2009, NFL

8 Makanan untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh


Ada banyak faktor yang bisa membuat daya tahan tubuh melemah, sebut saja kurang tidur, stres, pola makan sembarangan, hingga kelelahan. Menjelang masa mudik Lebaran ini, jangan sampai Anda terserang penyakit gara-gara daya tahan tubuh melemah. Tingkatkan dengan makanan berikut ini:

1. Tiram
Makanan laut ini lebih terkenal sebagai afrodisiak alias peningkat gairah seks. Padahal, kandungan mineral zinc di dalamnya juga bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh dari penyakit. Zinc terbukti memiliki efek antivirus.

2. Semangka
Selain menyegarkan dan menghilangkan dahaga, buah berwarna merah ini kaya akan antioksidan glutahione yang dikenal kuat melawan infeksi. 

3. Kol
Sayuran ini merupakan sumber penguat imun glutamin. Berbagai jenis sayuran kol juga mengandung nutrisi yang baik dan antioksidan. 

4. Kacang almond
Ingin mengurangi stres? Konsumsi saja segenggam kacang almond. Takaran seperempat cangkir kacang ini sudah bisa memenuhi 50 persen kebutuhan vitamin E harian, yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Almond juga kaya akan riboflavon dan niacin, vitamin B yang punya efek menurunkan gejala stres.

5. Yogurt rendah lemak
Konsumsi yogurt setiap hari akan mengurangi risiko tertular flu. Kekebalan tersebut berasal dari bakteri baik yang terkandung di dalamnya yang akan memicu kekebalan tubuh. Selain itu kandungan vitamin D dalam yogurt juga terbukti meningkatkan kekebalan.

6. Bawang putih
Bumbu yang satu ini juga populer sebagai obat. Ia kaya akan antioksidan dan terbukti mampu membunuh H.pylori, bakteri yang memicu sakit mag dan kanker lambung. 

7. Bayam
Dikenal juga sebagai makanan super, bayam kaya akan nutrisi seperti asam folat yang akan membantu tubuh memproduksi sel-sel baru dan memperbaiki DNA. Sebaiknya bayam tidak dimasak terlalu lama sebelum dikonsumsi.

8. Teh
Teh hijau atau hitam? Keduanya sama-sama mengandung polifenol dan flavonoid yang efektif melawan radikal bebas.
sumber: kompas.com

Obat Rambut Rontok Picu Depresi dan Bunuh Diri



Rambut botak seringkali membuat pria tidak percaya diri. Kebotakan biasanya terjadi karena rambut-rambut rontok karena faktor usia, pengaruh makanan, atau pikiran. Agar tidak mengurangi keelokan penampilannya, pria menggunakan obat untuk mengatasi rambut rontok.

Penelitian para ahli dari George Washington University mengindikasikan, para pria agar berhati-hati menggunakan obat untuk rambut rontok. Pria yang menggunakan obat rambut rontok Finasteride (Propecia) mengalami peningkatan risiko gejala depresi dan keinginan bunuh diri.

Sebelumnya, pada tahun 2011, ada penelitian yang menemukan bahwa Finasteride menyebabkan disfungsi seksual jangka panjang. Impotensi dan masalah seksual terkait, kata para peneliti, merupakan gejala paling umum efek samping obat ini. Pada beberapa pengguna, efek samping tidak dapat dihindari. Dua puluh persen dari para responden melaporkan mengalami disfungsi seksual lebih dari enam tahun setelah mereka berhenti memakai obat ini. 

Studi terbaru ini, yang telah dipublikasikan dalam Journal of Clinical Psychiatry, berawal dari temuan 61 mantan pengguna Finasteride yang mempunyai pengalaman kelainan seksual selama lebih dari tiga bulan. Di antara para responden, 11 persen mengalami depresi ringan, 28 persen mengalami depresi sedang, dan 36 persen persen gejalanya berat. 44 persen lainnya dilaporkan memiliki keinginan bunuh diri. 

Sebagai perbandingan, peneliti mengelompokkan 29 orang yang mengalami kerontokan rambut tetapi tidak pernah memakai Finasteride. Sebanyak 10 persen dari mereka mengalami gejala depresi dan 3 persen dilaporkan memiliki keinginan bunuh diri. Semua pria ini dalam kondisi sehat, tidak memiliki catatan disfungsi seksual, dalam pengaruh obat medis juga kondisi kejiwaannya sehat. 

"Riset ini menjadi sesuatu yang penting ketika Anda melihat seseorang berkeinginan bunuh diri. Berapa banyak kematian lagi yang perlu dipertimbangan akibat pengobatan sehingga membat Anda harus merubah label peringatan? Obat akan ditarik dari pasar walaupun hanya sedikit pasien yang mati," kata pimpinan penelitian Dr. Michael Irwig, asisten profesor jurusan Endokrinologi di George Washington University School of Medicine and Health Sciences.
Irwig tertarik melakukan penelitian finasteride setelah ia mendapati beberapa mantan pasiennya mengeluh mengalami disfungsi seksual jangka panjang. Setelah melakukan pencarian, ia menemukan lebih banyak pria melaporkan masalah serupa.
"Penelitian berawal dari keluhan ini, dan selama penelitian berlangsung banyak responden mengatakan mereka mengalami depresi dan masalah ingatan juga perubahan mental lainnya. Tentunya disfungsi seksual berhubungan erat dengan depresi. Tapi, ada sesuatu yang lain terjadi terkait kerja Finasteride yang menghambat enzim di otak," jelas Irwig.

Ia menduga, perubahan emosional dan mental seseorang setelah menggunakan obat ini erat kaitannya dengan pengaruh Finasteride yang bekerja di otak. Dalam klasifikasi obat, Finasteride dikenal sebagai 5 - alpha  yang menghambat produksi hormon tertentu. 

Perusahaan farmasi Merck selaku produsen Propecia menyatakan bahwa obat tersebut telah terbukti efikasi dan keamanannya, serta melampirkan petunjuk penggunan pada label produk. Di label obat juga terdapat keterangan berisi manfaat beserta risikonya. "Kami menganjurkan pasien untuk berkonsultasi  dengan dokter apa bila ada keluhan mengenai kesehatannya atau mengenai penggunaan Propecia," ungkap salah seorang jurubicara Merck.

Beragam Penyebab Loyonya Mr.P



Selaras dengan kondisi tubuh, fungsi organ seksual tidak selamanya dalam kondisi bugar. Ada kalanya kemampuan ereksi bisa padam. Meski hanya sesekali waktu, seorang pria pasti pernah mengalami disfungsi ereksi atau impotensi.
Namun perlu diwaspadai jika gangguan ini menetap, karena kehidupan seksual pastinya akan terganggu selain harga diri seorang pria pun dipertaruhkan. Maklum saja, kemampuan ereksi erat kaitannya dengan masalah "kejantanan" pria.
Paling tidak, ada tiga tahap penting untuk terjadinya ereksi. Pertama adalah rangsangan seksual, yang bisa berasal dari indra penglihatan, pendengaran, perabaan atau pikiran.
Tahap kedua adalah komunikasi rangsangan seksual dari saraf otak ke saraf penis. Tahap selanjutnya adalah menjadi rileksnya pembuluh darah yang mensuplai penis sehingga membuat darah lebih banyak masuk ke dalam struktur silinder sehingga penis menjadi tegang.
Jika terdapat gangguan pada salah satu atau beberapa tahapan ini, maka impotensi atau disfungsi ereksi akan rawan terjadi.
Beragam penyebab
Penyebab gagalnya ereksi secara garis besar dibagi menjadi dua, yakni faktor fisik dan non fisik. Faktor non fisik atau psikis antara lain trauma masa kecil, stres, dan kecemasan. Apa pun yang membuat seorang lelaki stres dan tidak bisa rileks, dapat membuat vitalitas seksualnya padam.
Sementara itu, kondisi lain yang dapat menyebabkan penis tidak bisa berfungsi adalah komplikasi penyakit. Misalnya gangguan saraf akibat diabetes, kelainan pembuluh darah, obat-obatan tertentu atau gangguan hormonal.
Obat darah tinggi dalam jangka panjang misalnya, juga bisa membuat penis loyo. Oleh karena itu, usahakanlah untuk menurunkan tekanan darah tanpa meminum obat.
Penyakit penyebab penis tidak bisa mengeras bukan hanya diabetes, melainkan juga obesitas atau kegemukan. 
Menurut pakar andrologi, Prof. dr. Wimpie Pangkahila, secara umum obesitas akan menyebabkan perubahan pada total jumlah darah dan fungsi dari jantung. Distribusi lemak di sekitar dada dan daerah perut dapat membatasi proses pernapasan dan peredaran darah, yang pada akhirnya akan mengubah fungsi dari respiratori.
Perubahan ini, kata Wimpie, akan menurunkan fungsi dari organ-organ yang berkaitan dengan fungsi seksual yang pada akhirnya menghasilkan gangguan ereksi.
Sementara itu menurut corporate health trainer dr.Phaidon L.Toruan  obesitas dapat menurunkan produksi hormon pria atau testosteron dan free testosteron (bentuk aktif dari hormon testosteron).  Kondisi ini, menurut Phaidon dapat meningkatkan peluang terjadinya disfungsi ereksi. 
"Obesitas meningkatkan berbagai faktor risiko yang berhubungan dengan turunnya testosteron sepertiobstructive sleep apnea (penyumbatan saluran nafas waktu tidur), resisrensi insulin (diabetes), dan penyakit sindroma metabolik. Pernyataan tentang ini dibuat Andret Guay dari Harvard Medical School yang dipublikasikandi Journal Andrology tahun 2009," ujarnya.  Solusi untuk mengatasi kelebihan lemak yang memicu obesitas, kata Phaidon,  adalah dengan melakukan olahraga secara teratur dan mengatur diet. Penggunaan tambahan hormon, seperti hormon testosteron pada pria adalah salah satu alternatif untuk mempermudah usaha.

Obat Impotensi Picu Gangguan Pendengaran



Para pria yang mengonsumsi obat anti impotensi dalam jangka panjang diingatkan akan bahaya berkurangnya pendengaran. Hasil studi ini disimpulkan dari penelitian terhadap 11.525 pria berusia di atas 40 tahun yang mengonsumsi obat anti impotensi golongan phosphodiesterase type 5 inhibitor (PDE-51). 

Obat-obatan anti impotensi yang menggunakan PDE-51 antara lain obat sildenafil (viagra), tadalafil (cialis), dan vardenafil (levitra).

Pada tahun 2007, badan obat dan makanan Amerika (FDA) mengumumkan para produsen obat anti impotensi untuk mencantumkan efek samping gangguan pendengaran dalam labelnya. Aturan baru ini dikeluarkan setelah beberapa kasus gangguan pendengaran setelah memakai obat golongan PDE-51.

Pakar epidemiologi dari Universitas Alabama, profesor Gerald McGwin, baru-baru ini mempublikasikan hasil studi epidemiologi mengenai kaitan antara obat PDE-51 dengan gangguan pendengaran. Epidemiologi adalah studi yang mengaitkan distribusi penyakit atau masalah kesehatan dalam sebuah populasi yang mungkin berkaitan dengan faktor tertentu.

Studi tersebut memang tidak menemukan kaitan langsung antara obat PDE-51 dengan gangguan pendengaran, tetapi memang ditunjukkan adanya kaitan antara dua hal itu. Hasil studi juga menemukan adanya kondisi lain yang mungkin memicu gangguan pendengaran.

'Meski ada batasan dari hasil studi ini, tapi pasien yang mengonsumsi obat anti impotensi diminta untuk memperhatikan tanda dan gejala berkurangnya fungsi pendengaran. Segeralah mencari bantuan medis untuk mencegah gangguan yang sifatnya permanen," kata McGwin.

PDE-51 pada awalnya diciptakan untuk mengobati hipertensi paru, namun kini secara luas digunakan untuk mengatasi disfungsi ereksi. McGwin mengatakan mungkin memang ada mekanisme biologi bagaimana obat ini menyebabkan gangguan pendengaran.

"Cara kerja PDE-51 pada pasien impoten adalah dengan meningkatkan aliran darah ke jaringan tertentu di tubuh. Ada dugaan mungkin efeknya sama pada selaput di pendengaran. Peningkatan sirkulasi darah di telinga memang bisa menyebabkan gangguan pendengaran," katanya.

Rutin Minum Pereda Sakit Picu Impotensi



Bagi Anda khususnya pria yang rutin menenggak obat pereda sakit sebaiknya mulai waspada. Penggunaan obat-obat pereda rasa sakit atau kerap disebut painkiller yang terlalu sering diduga berkaitan dengan gangguan fungsi seksual di kalangan kaum Adam.
Studi terbaru yang dipublikasikan Journal of Urologymengindikasikan adanya hubungan antara impotensi dan penggunaan obat-obat penahan rasa sakit. Hubungan ini bahkan tetap muncul meskipun peneliti telah memperhitungkan beberapa faktor seperti usia dan beberapa jenis penyakit yang mungkin dapat menjelaskan keterkaitan.
Berdasarkan riset tersebut, pria yang secara rutin menenggak obat-obat seperti aspirin,acetaminophenibuprofen, dan celebrex berisiko mengalami disfungsi ereksi (DE) hingga 38 persen lebih besar, ketimbang pria yang tidak menenggak obat yang juga disebut nonsteroidal anti-inflammatory itu.
Menurut penjelasan Dr Joseph Gleason, urolog yang menulis penelitian ini, obat-obat pereda sakit memang dapat mengganggu produksi hormon yang memicu ereksi pada pria. Hal itu setidaknya dapat membantu memberikan penjelasan akan temuan ini.
Namun, Gleason menekankan, penelitian ini tidak serta-merta membuktikan bahwa obat painkillerdapat menyebabkan impotensi. Menurutnya, faktor-faktor lainnya yang belum dapat diketahui sangat dimungkinkan ikut berperan memicu DE.
Sebagai contoh, banyak pria yang meminum aspirin dalam dosis rendah karena  dalam kondisi berisiko tinggi mengalami serangan jantung. Alhasil, pembuluh darah mereka tidak sedang dalam kondisi terbaiknya. Secara otomatis, hal itu juga dapat memengaruhi tingkat kekerasan penis.
"Kami menyebut penis sebagai termometer bagi penyakit vaskuler atau problem  yang berkaitan dengan pembuluh darah," ujar Dr Brant Inman, urolog dari Duke University Medical Center di North Carolina, yang tak terlibat dalam riset ini.
Inman menambahkan, pembuluh arteri dalam penis salurannya lebih kecil ketimbang yang mengalir di jantung dan, oleh sebab itu, mungkin saja bisa tersumbat selama beberapa tahun sebelumnya. Arteri yang menyempit dapat menghalangi aliran darah yang seharusnya membuat penis berkembang dan menjadi keras.
Lima kali seminggu
Dalam penelitiannya, Gleason beserta koleganya menganalisis hasil kuesioner sekitar 81.000 pria berusia 45 hingga 69. Sekitar 50 persen pria mengaku mengonsumsi obat pereda sakit secara teratur (sekurangnya lima kali dalam seminggu) dan kurang dari sepertiganya dilaporkan mengalami impotensi mulai dari level ringan hingga parah.
Pria yang mengaku rutin menenggak painkiller, 64 persennya mengatakan, mereka tidak pernah mengalami ereksi. Sedangkan pria yang mengaku tidak sering menggunakan obat, kasus DE hanya ditemukan 36 persen.
Setelah memperhitungkan beragam faktor, seperti usia, berat badan, tensi, dan riwayat sakit jantung, peneliti masih menemukan risiko lebih tinggi di kalangan pria yang menggunakan painkiller, yakni mencapai 38 persen.
Oleh karena penelitian ini tidak menguji obat secara langsung, Inman berpesan agar pria tidak perlu menghentikan penggunaan painkillers karena khawatir tidak bisa ereksi. 
(kompas.com)

Waspadai Kelebihan Dosis Parasetamol


Penelitian mengindikasikan, jutaan orang di dunia mungkin berada pada risiko kelebihan dosis parasetamol. Penggunaan yang tidak sesuai anjuran dari obat-obat pereda sakit paling populer ini bukan hanya akan menimbulkan risiko overdosis, melainkan juga kerusakan pada organ hati.

Kajian para ahlii dari Northwestern University di Chicago AS menyatakan, hampir 25 persen orang dewasa keliru dalam mengonsumsi parasetamol. Banyak di antara pasien meminum obat ini melebihi dosis yang direkomendasikan dalam kurun waktu 24 jam.

Para pengguna kebanyakan menghiraukan instruksi dosis atau tata cara penggunaan, terutama kaum lanjut usia yang kerap lupa berapa tablet yang sudah mereka konsumsi. Ada pula pasien yang tidak menyadari kalau mereka sedang dalam perawatan menggunakan obat lain yang mengandung acetaminophen, bahan aktif  Parasetamol.

Rekomendasi dokter untuk dosis maksimal parasetamol adalah delapan tablet 500 mg dalam sehari. Maksimal hanya dua tablet saja untuk sekali minum dalam setiap empat jam. Bila melebihi batas yang ditentukan, salah satu konsekuensinya adalah overdosis yang menyebabkan kerusakan liver dan penumpukan cairan di otak yang berisiko fatal.

Dalam riset yang dimuat Journal of General Internal Medicine edisi online tersebut, Dr Michael Wolf melakukan kajian mengenai prevalensi penyalahgunaan acetaminophen dan kemungkinan overdosis. Wolf mewawancarai lebih dari 500 pasien dewasa yang berobat ke klinik di sejumlah kota di AS antara September 2009 hingga Maret 2011.

Para peneliti menguji sejauhmana pemahaman pasien mengenai dosis dan kemampuan mengonsumsi obat acetaminophen secara tepat. Hasilnya ternyata cukup mengejutkan. Lebih dari seperempat pasien berada dalam risiko overdosis karena mengonsumsi obat pereda sakit melebihi batas maksimal 4 gram dalam 24 jam. Selain itu, ada 5 persen pasien yang membuat kesalahan fatal karena menenggak obat lebih dari 6 gram dalam 24 jam. Sedangkan hampir 50 persen pasien berisiko overdosis karena melakukan "double-dipping" atau menenggak dua jenis obat yang mengandung acetaminophen.

"Temuan kami mengindikasikan banyak konsumen yang tidak mengenal atau membedakan bahan aktif dalam obat pereda sakit yang dijual bebas, mereka juga tidak menyimak dengan cermat instruksi pada label kemasan obat," ujar Wolf.

"Dengan adanya prevalensi, risiko signifikan dari efek buruk, dan minimnya pemahaman, seorang dokter seharusnya memberi panduan  dalam pengambilan keputusan dan menganjurkan pasien tentang penggunaan obat yang tepat," tambahnya. 
 OMPAS.COM

Waspadai Efek Samping Penggunaan Dot


Banyak ibu menyusui belum menyadari bahwa efek samping penggunaan dot bukan hanya membuat bayi berisiko mengalami binggung puting, tetapi juga membuat payudara mereka "kalah" dengan dot, sehingga produksi Air Susu Ibu (ASI) menjadi berkurang.

Demikian disampaikan Ketua Ikatan Konselor Menyusui Indonesia (IKMI) Nia Umar saat acara talkshow di ajang Breastfeeding Fair 2012 yang berlangung di Grand Indonesia Shopping Town – Eastmall Level 2 (Exhibition Hall), Jakarta Jumat, (4/5/2012). 

"Ketika bayi menyusu lewat payudara, ia dapat mengatur jumlah susu yang mengalir dari payudara. Tetapi dengan botol, tanpa dihisap pun susu bisa mengalir lebih cepat. Inilah yang membuat bayi akhirnya menolak untuk menyusui lewat payudara ibunya," tuturnya.

Nia mengatakan, penggunaan dot untuk asupan makanan bayi kini sudah menjadi tren atau kebiasaan masyarakat Indonesia. Padahal kata Nia, pada tahun 60-an masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang kulturnya menyusui.
 
Gencarnya iklan dan promosi susu formula yang masuk, memiliki kontribusi dalam mengubah pola pikir dan norma yang selama ini sudah ada di masyarakat, sehingga aktivitas menyusui kalah dengan penggunaan dot atau botol. "Kita bisa perhatikan di mana-mana orang melahirkan dikasih hadiah botol. Padahal belum tentu dia butuh," tegasnya. 

Selama menyusui, bayi menggunakan rahang dan bibir untuk memompa dan mencekeram puting, sehingga membantu merangsang produksi ASI. Menyusu langsung dari payudara juga membantu pembentukan rahang dan gigi bayi sesuai dengan pertumbuhan fisiologis mulut. 

Tidak semua bayi, kata Nia, akan mengalami bingung puting. Beberapa bayi biasanya tidak memiliki masalah bila harus berganti-ganti menggunakan botol dan payudara. Cara terbaik yang dapat Anda lakukan adalah dengan terus memberikan ASI eksklusif pada bayi sebelum memperkenalkan botol pada 6 minggu pertama.

Berikut ini adalah tanda-tanda yang mungkin menunjukkan bayi Anda sedang bingung puting :


- Bayi menyodorkan lidahnya ke atas selama mengisap dan mendorong payudara keluar dari mulutnya

- Bayi tidak membuka mulut cukup lebar. Akibatnya bayi hanya akan mengisap ujung puting sehingga dapat menyebabkan nyeri puting

- Bayi menjadi rewel dan mudah marah karena ASI tidak mengalir semudah ketika dia menggunakan botol

- Pasokan susu para ibu sering berkurang karena bayi tidak menyusu dengan benar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India