Senin, 24 September 2012

Mandi Air Garam Kurangi Nyeri Rematik



Keluhan rasa nyeri yang menyiksa sendi dan otot akibat penyakit rematik memang sangat menganggu. Namun jangan hanya bergantung pada obat pereda nyeri untuk menyingkirkan keluhan. Berendam dalam air garam ternyata bisa membantu.

Berbeda dengan obat-obatan konvensional yang terkadang memberikan efek samping, berendam dalam air garam tidak memiliki efek samping. Air garam diketahui mengurangi efek inflamasi pada sendi sehingga rasa nyerinya berkurang.

Kesimpulan tersebut disampaikan para peneliti dari Universitas Manchester, Inggris. Mereka menemukan bagaimana pemuaian sel-sel tubuh bisa mengontrol inflamasi, yakni respon sistem imun terhadap cedera atau infeksi.

Dalam penelitian terhadap tikus di laboratorium, diketahui tikus yang disuntikkan air garam di area inflamasi, pembengkakannya berkurang setelah air dari sel-sel yang mengembang itu dihisap kembali.

Vincent Compan, peneliti dari Universitas Manchester mengatakan, sel-sel dalam tubuh pasien artritis mengalami pengembangan, namun air garam bisa menguranginya dengan cara mengeringkannya.

Air garam bekerja dengan cara yang sama, baik itu disuntikkan ke dalam tubuh atau diserap lewat kulit setelah pasien berendam atau mencelupkan perban ke dalam air garam. Hal ini bisa menjelaskan mengapa pasien rematik yang berendam di air panas pegunungan merasakan gejala sakitnya berkurang.

"Kami menemukan cairan hipotonik atau rendah kandungan garamnya, justru mengaktifkan peradangan pada level molekul," kata Dr.Pablo Pelegrin, salah satu peneliti.

Ia menambahkan, penggunaan osmoterapi (dehidrasi) dengan cairan hipertonik atau tinggi garam bisa membantu dalam tata laksana penyakit peradangan pada persendian, seperti artritis reumatoid. Apalagi, sampai saat ini belum ada obat yang bisa mengobati artritis reumatoid yang termasuk dalam penyakit autoimun itu.


Sumber :Indian Express

Waspadai Balita yang Sering Marah dan Mengamuk



Perilaku marah yang sangat besar akibat keinginan tidak terpenuhi pada balita atau disebut temper tantrum sebenarnya adalah hal yang normal. Tetapi ada kondisi kemarahan yang tidak wajar dan perlu diwaspadai.

Ciri anak yang mengalami temper tantrum antara lain menangis, berteriak, sampai berguling-guling.

Temper tantrum yang berlangsung setiap hari sebaiknya diwaspadai karena kemarahan tersebut berkaitan dengan rasa frustasi balita. Beberapa penelitian mengaitkannya dengan gangguan mental.

"Tantrum yang terjadi setiap hari sebenarnya tidak normal. Hanya kurang dari 10 persen balita yang mengalaminya," kata Lauren Wakschlag, wakil presiden ilmu kedokteran sosial dari Northwestern University Feinberg School of Medicine di Chicago, AS.

Ia menjelaskan, orangtua perlu mengetahui mana bentuk kemarahan yang normal dan tidak normal pada anak-anak sehingga secara akurat bisa diketahui kapan anak perlu bantuan profesional dan mana anak yang memang bertingkah "sesuai usianya".

Dalam penelitian yang dilakukan Wakschalg dan timnya, para peneliti menanyakan pada 1.500 orangtua yang memiliki anak usia 3-5 tahun tentang perilaku anak mereka dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut jawaban para orangtua, mayoritas balita (83,7 persen) terkadang mengalami tantrum. Tetapi hanya 8,6 persen yang setiap hari marah dan mengamuk.

Kebanyakan tantrum berlangsung sementara dan dipicu oleh keadaan yang sudah diprediksi misalnya karena anak capek atau frustasi.

Tantrum yang perlu diwaspadai adalah yang tantrum yang berlangsung lama, terjadi dengan orang dewasa bukan orangtua, serta melibatkan perilaku agresif.

Menanggapi hasil penelitian itu, Rahil Briggs, psikologi anak, mengatakan bahwa para profesional dan orangtua perlu menghitung frekuensi, kualitas, dan durasi tantrum anak.

"Anak berusia dua tahun yang tantrum selama dua menit setiap hari tidak terlalu dikhawatirkan dibandingkan dengan anak yang mengamuk seminggu sekali tetapi melakukan tindakan yang membahayakan dirinya, merusak isi rumah atau memukul adiknya," kata Briggs.

Perilaku marah ada anak juga perlu diketahui latar belakangnya. Terkadang anak berubah menjadi suka marah saat memiliki adik yang baru lahir.
sumber : http://health.kompas.com

Cukup Vitamin D Saat Hamil Cerdaskan Bayi




Vitamin D berpengaruh sangat positif bagi ibu hamil dan calon bayinya. Selain fungsinya untuk mendukung pertumbuhan tulang, bayi yang lahir dari ibu yang cukup mengonsumsi vitamin D selama hamil cenderung lebih cerdas. 

Demikian kesimpulan penelitian di Spanyol yang melibatkan 2000 ibu dan bayi mereka. Kekurangan vitamin D diketahui terkait dengan perkembangan mental dan kemampuan gerak bayi. 

"Penelitian ini bisa menguatkan rekomendasi tentang pentingnya vitamin D bagi ibu hamil dan wanita yang sedang merencanakan kehamilan," kata Valencia Walker, pakar neonatologi dari Mattel Childrens Hospital. 

Dalam penelitian tersebut, para peneliti mengukur kadar vitamin D pada ibu hamil selama trisemester dua. Setelah melahirkan, di usia 14 bulan para bayi itu dites perkembangan mental dan kemampuan psikomotoriknya, yakni kemampuan untuk mengontrol gerakan fisik. 

Para peneliti menemukan, pada dua pengukuran tersebut, bayi-bayi yang ibunya memiliki level vitamin D optimal memiliki skor penilaian lebih tinggi dibanding bayi dari ibu yang kekurangan vitamin D. 

Menurut peneliti, Eva Morales, dari Centre for Research in Environmental Epidemiology di Barcelona, perbedaan skor memang tidak terlalu tinggi. Namun, karena cukup banyak ibu hamil yang kekurangan vitamin D, dampaknya bisa menjadi besar bagi masyrakat. 

Walker menjelaskan, kelompok wanita yang terancam defisiensi vitamin D pada umumnya adalah mereka yang kegemukan atau obesitas, berasal dari sosial ekonomi rendah, dan wanita yang kulitnya lebih gelap. Faktor geografi juga berpengaruh, mereka yang jarang terpapar sinar matahari juga memiliki level vitamin D lebih rendah.



Solusi Berhenti Merokok dengan Teh Hijau




Kebiasaan merokok biasanya sulit untuk dihilangkan. Peneliti asal Cina menemukan cara ampuh untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Yaitu dengan mengonsumsi teh hijau. Berdasarkan penelitian tersebut, teh hijau berfungsi layaknya terapi pengganti nikotin--umumnya ditemukan di teh, efektif menghentikan kecanduan ngudut.

Selain itu, zat oral asam amino L-Theanine pada teh hijau, dikenal memiliki efek anti stres dan bertindak sebagai agen santai. Penelitian ini menunjukkan teh hijau dapat menjadi alternatif untuk keluar dari kebiasaan adiktif, khususnya merokok.

"Sebagian besar perokok mengungkapkan tidak bisa menghentikan kebiasaan itu karena rokok seperti asupan relaksasi dan bisa menghilangkan stres. Ternyata zat santai juga terdapat di teh hijau," ungkap Phinse Philip, salah seorang peneliti. 

Ada juga keuentungan lain dari teh hijau. Mengonsumsi teh hijau dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena memerangi radikal bebas. Selain itu, teh hijau juga dapat mengurangi risiko kerusakan yang disebabkan racun asap rokok

sumber : http://www.indivanews.com/


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India