Jumat, 28 September 2012

Mekanisme Kerja Ginjal


Seperti yang kita ketahui, bahwa semua organ dalam tubuh kita bekerja sesuai fungsinya dalam beberapa tahap, tahapan-tahapan itu secara continue terus dilakukan sampai tubuh kita tidak bernyawa.
Bahasan kita kali ini yaitu tentang organ ginjal dan mekanisme kerjanya dalam tubuh. Ginjal adalah organ yang paling vital dalam tubuh, ginjal akan menerima sampah/berbagai limbah dari hasil perombakan hati. Berikut adalah beberapa tahapan kerja ginjal.
1. Filtrasi (Penyaringan)
Filtrasi ini adalah suatu proses awal dari proses pembentukan urin, terjadi di glomerolus. Dalam ginjal terdapat nefron, nefron adalah unit fungsional terkecil dari ginjal. Nefron tersebut terdiri dari struktur vaskuler yaitu glomerlurus dan struktur non vaskuler yaitu capsula bowman, tubulus proximal, ansa henle pars desendens dan pars asendens, tubulusdistal, dan duktus koligentes. Dalam satu ginjal terdapat 1,3 juta nefron.
Darah yang masuk ke dalam nefron melalui arteriol aferen selanjutnya menuju glomerulus, nah di glomerolus ini akan mengalami filtrasi, . Filtrasi pada glomerulus dipengaruhi oleh tekanan darah. Tekanan darah pada arteriol aferenrelatif cukup tinggi sedangkan pada arteriol eferen relatif lebih rendah. Cairan filtrasi dari glomerulus akan masuk menuju tubulus, kemudian masuk kedalam ansa henle, tubulus distal, duktus koligentes, pelvis ginjal, ureter, vesica urinaria, dan akhirnya keluar dalam bentuk  berupa urine.

2. Reabsorpsi (Penyerapan kembali)
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea.
Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.
Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama urin.
Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.
 3. Augmentasi (Pengeluaran)
Urine skunder dari tubulus kontortus distal turun menuju saluran pengumpul (tubulus kolektivas), dari saluran pengumpul urin dibawa ke pelvis renalis lalu ke uretra menuju kantong kemih (Vesika urinaria).

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India