Jumat, 07 September 2012

Bahaya Bahan Kimia dalam Rumah Tangga



dalam kehidupan kita sehari-hari ,kita tidak terlepas dari BAHAN KIMIA .Secara langsung maupun tidak langsung ,setiap harinya kita telah menggunakan BAHAN KIMIA .namun,selain bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari,BAHAN KIMIA juga memiliki dampak negatif bagi kehidupan dan kesehatan manusia .Mari mengenali BAHAN KIMIA yang berbahaya bagi kita :) .

**BAHAN KIMIA dalam MAKANAN .
bahan makanan yang gencar dibicarakan sejak lama adalah FORMALIN dan BORAKS .
Padahal selain boraks dan formalin, masih banyak bahan kimia berbahaya lain yang digunakan produsen makanan, seperti zat pewarna merah Rhodamin B dan Metanil Yellow (pewarna kuning).

Rhodamin B sebenarnya adalah bahan kimia yang digunakan untuk pewarna merah pada industri tekstil dan plastik.
Untuk makanan, Rhodamin B dan Metanil Yellow sering dipakai mewarnai kerupuk, makanan ringan, terasi, kembang gula, sirup, biskuit, sosis, makaroni goreng, minuman ringan, cendol, manisan, gipang, dan ikan asap. Makanan yang diberi zat pewarna ini biasanya berwarna lebih terang dan memiliki rasa agak pahit.
Manisan mangga yang ada di pinggir jalan dan tahu kuning sebagian juga memakai Metanil Yellow.

Kelebihan dosis Rhodamin B dan Metanil Yellow bisa menyebabkan kanker, keracunan, iritasi paru-paru, mata, tenggorokan, hidung, dan usus.

Sebenarnya, pewarna merah yang masuk kategori Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah Ponceau 4 R (70 mg/l untuk minuman ringan) dan merah allura 300 mg/kg makanan. Kedua pewarna ini harganya jauh lebih murah dibandingkan zat pewarna yang masuk kategori Food Grade (aman untuk dikonsumsi).

Selain Rhodamin B dan Metanil Yellow, konsumen juga perlu waspada dengan pemakaian bahan kimia lain. Pasalnya, hasil kajian terhadap penelitian yang dilakukan di Indonesia, ada beberapa kasus penyalahgunaan bahan kimia yang dicampurkan dalam bahan makanan. Bahan kimia yang sering disalahgunakan pemakaiannya adalah asam borat (borak), asam salisilat (aspirin), Dietilpirokarbonat (DEP), Kalium Bromat, Kalium Klorat, Brominated Vegetable Oil (BVO), dan Kloramfenikol.
Kasus pemakaian bahan-bahan kimia berbahaya itu pernah ditemukan, terutama pada produk makanan industri rumah tangga.

Beberapa kasus yang pernah ditemukan adalah penggunaan asam salisilat pada produksi buah dan sayur. Asam salisilat bukan pestisida melainkan sejenis antiseptik yang salah satu fungsinya untuk memperpanjang daya keawetan. Biasanya sayuran yang disemprot asam salisilat berpenampilan sangat mulus, tak ada lubang bekas hama.

Sebagian petani suka mencoba-coba menggunakan bahan kimia untuk mengusir hama. Salah satu bahan yang digunakan untuk itu adalah asam salisilat.

Asam salisilat disemprotkan pada buah untuk mencegah jamur, sementara pada sayuran, asam salisilat digunakan untuk mencegah hama. Sebuah survei menyebutkan, asam salisilat pada sayuran non-organik jumlahnya enam kali lebih banyak dibandingkan sayuran organik.

Asam salisilat terserap tanaman dan meninggalkan residu dalam jaringan tanaman. Karena residunya ada dalam jaringan, maka asam salisilat tak akan hilang meskipun sayur atau buahnya dicuci bersih.

Untuk jenis pewarna, yang diizinkan adalah pewarna alami misalnya kunyit (untuk warna kuning), daun suji (warna hijau), serta pewarna buatan dalam kategori Food Grade. Untuk pemanis buatan yang diizinkan antara lain sakarin, aspartme, dan siklamat.

Sementara zat pengawet yang diizinkan di antaranya benzoat, propionat, nitrit, nitrat, sorbat, dan sulfit. Satu atau beberapa jenis pengawet tersebut mungkin efektif untuk jenis makanan tertentu, tetapi belum tentu hal sama berlaku pada jenis makanan lain.

Produk-produk ”basah” dalam kemasan seperti saus tomat, sambal, kecap, dan selai buah juga tak lepas dari bahan tambahan pangan. Namun, bahan tambahan yang digunakan masuk dalam kategori Food Grade.

Pengawet propionat banyak digunakan pada produk roti, cake, dan kue-kue basah. Adapun sulfit digunakan pada produk manisan buah. Ada juga yang menambahkan sulfit pada gula merah agar tampak cokelat muda dan keras. Pengawet nitrat/nitrit biasa ditambahkan pada produk daging misalnya dendeng, sosis, salami dan kornet, serta agar daging berwarna merah.
tak semua makanan kemasan ditambahkan pengawet. Produk makanan kemasan diberi pengawet jika tak langsung habis sekali pakai. Minuman dalam kemasan seperti susu steril tak menggunakan pengawet karena langsung habis. Agar masa kedaluwarsanya bisa lama, minuman dalam kemasan semacam itu disterilkan dengan pemanasan. Kalau minuman tak langsung habis, harus disimpan dalam lemari es.

Produk kering seperti biskuit, susu bubuk, dendeng, dan ikan asin sebenarnya tak perlu diberi pengawet jika kondisinya cukup kering. Produk steril dalam kemasan seperti koktail dan ikan dalam kaleng juga tak perlu ditambah pengawet.

Konsumen sebaiknya teliti dalam membeli makanan, terutama produk industri rumah tangga. Pasalnya, pengawasan terhadap makanan industri rumah tangga masih sulit dilakukan.
Adapun penyedap rasa dan aroma yang masih aman adalah vetsin atau monosodium glutamat (MSG). Namun untuk BTP yang satu ini, ukuran penggunaannya masih belum diatur dengan jelas.
Meski masih pada batas aman, penggunaan MSG yang berlebihan bisa mengakibatkan rasa pusing dan sedikit mual. Gejala itu disebut Chinese Restaurant Syndrome. Sebagai pengganti rasa gurih, menurut Eddy, sebenarnya Anda cukup menggunakan garam dan rempah-rempah.

Ada lagi bahan-bahan yang dipakai untuk mengemulsi, mengentalkan, dan memantapkan rasa makanan.bahan-bahan yang masih aman digunakan untuk itu di antaranya adalah agar, alginat, dekstrin, gelatin, gum, karagen, pektin, dan gum Arab.

Bahan tambahan pangan lain yang digunakan adalah antikempal. BTP ini biasanya digunakan pada produk tepung-tepungan seperti gula pasir, terigu, susu bubuk, dan lain-lain. Tujuannya agar tepung-tepung tersebut tidak menggumpal. Antikempal yang diizinkan antara lain aluminium silikat, kalsium silikat, magnesium oksida, dan magnesium silikat.

Produk tepung-tepungan juga sering memakai bahan pemutih dan pematang. Bahan tersebut digunakan untuk memutihkan dan mematangkan tepung guna memperbaiki kualitas pemanggangan.

Bahan pemutih dan pematang yang diizinkan di antaranya adalah asam askorbat dan kalium bromat. Menurut Eddy, di beberapa negara penggunaan kalium bromat sudah lama dilarang. Namun di Indonesia, bahan tersebut masih digunakan.


**BAHAN KIMIA dalam MINYAK WANGI .

Parfum atau pewangi telah digunakan sejak zaman dahulu kala terutama oleh kaum wanita. Penggunaanya mulai dari upacara keagamaan, pernikahan atau bahkan kematian dimana setiap moment memiliki aroma tersendiri. Seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan ini semakin berkembang. Pewangi atau parfum digunakan pada setiap produk, mulai dari produk kebutuhan wanita, hingga produk kebutuhan rumah tangga seperti cairan pembersih bahkan obat anti nyamuk. Produk yang memiliki wewangian yang khas dan menarik memang cukup digemari oleh masyarakat, karena memang kesan bersih, segar dan menyenangkan akan ditimbulkan dari wewangian tersebut.

Namun apakah penambahan zat pewangi atau parfum pada beberapa produk harian atau kosmetik tersebut aman bagi penggunanya? Bagaimana dengan ibu hamil yang mengirupnya apakah wangi tersebut benar-benar murni terbuat dari campuran bunga dan buah seperti yang dicantum pada kemasan atau pada iklan produk tersebut. Mungkinkah kita mendapatkan wewangian yang benar-benar asli dan aman dengan harga yang sangat murah?

***Dibawah ini akan kita lihat beberapa tabel yang memberikan informasi tentang kandungan wewangian sintesis serta beberapa efek samping yang akan ditimbulkan jika terhirup dalam jumlah yang banyak dan continue .Berikut ini adalah aroma minyak wangi beserta tanda keracunan minyak wangi tersebut ::

*aroma JERUK/LEMON [Fruity-fragrance 86-173]
kanker, peradangan pada mata dan kulit

*aroma LAVENDER [Lavender-fragrance 93-054]
Gangguan pernafasan

*aroma TOMAT [Tomato Oil 010]
Peradangan pada mata dan kulit, jika tertelan dan terhirup dapat menyebabkan pingsan dan tak sadar

*aroma PEPPERMINT [Spearmint oil 660]
Menyebabkan peradangan pada mata dan kulit.Lesu lemah mual, muntah, sakit perut, vertigo, hilang keseimbangan pergerakan anggota badan, mengantuk dan koma.

*aroma SPRING [Spring Flowers Fragrance 5975]
Gangguan pernafasan dan sistem saraf, peradangan mata.

*aroma BUAH-BUAHAN [Bergamont Oil 100]
Gangguan pernafasan, peradangan mata dan kulit.

*aroma BUNGA-BUNGAAN [Bouquet Floral 3881]
Kanker pankreas, peradangan mata, saluran pernafasan dan batuk.

*aroma KULIT KAYU MANIS [Cinnamon Oil 950]
Peradangan sistem pernafasan dan kulit, mengantuk. Jika tertelan menyebabkan muntah, sakit perut dan diare.

*aroma CEMARA [Alpha Pinene P & F]
Mengganggu sistem pernafasan, kerusakan paru-paru, vertigo, denyutan jantung meningkat, pusing, halusinasi, kebakaran dan kesan terbakar pada kulit, konjungtivitas, merusakkan sistem pertahanan badan.

*aroma LILA [Alpha Terpineol P & F, FCC]
Peradangan lapisan mucus pada-paru, pneumonitis, susah bernafas, kehilangan koordinasi anggota badan, sakit kepala.

Setiap produk wewangian mengandung pelarut tambahan yang berfungsi sebagai media atau fondation baik parfum itu asli atau sintesis. Persentase kandungan bahan kimia dalam parfum antara kisaran 30 % tergantung dari jenis produknya. Namun dari beberapa analisa pasar, 95 % bahan kimia yang terkandung di dalam produk wangian adalah bahan kimia sintetik yang berbahan dasar petroleum yang merupakan turunan benzena, aldehid atau zat yang umumnya terkenal beracun. Salah satu organisasi di Amerika yang menangani masalah kesehatan lingkungan menemukan zat kimia beracun dari 815 sampel yang mereka ambil. Tes yang dilakukan pada tahun 1991 menemukan zat-zat yang terkandung adalah kloroform yang dapat juga ditemui pada pelembut pakaian dan p-diklorobenzena yang telah diketahui bersifat karsinogenik pada produk penyegar ruangan dengan dosis yang tinggi.

Pada tahap awal keracunan dapat diidentifikasi melalui reaksi seseorang terhadap suatu produk tertentu yang dicurigai mengandung bahan pewangi sintetik yang mengandung zat kimia yang berbahaya. Walaupun pada tahap ini hanya sebagian orang yang sensitif yang menunjukkan tanda-tanda keracunan, sama bentuknya seperti seseorang yang alergi terhadap debu. Sedangkan sebagian individu yang lain bisa jadi tidak menunjukkan reaksi apapun pada tahap awal pemakaian produk. Namun pada pemakaian produk yang sama dalam jangka waktu lama dan berulang-ulang barulah terlihat gejala keracunan dengan kondisi yang akut dan sulit disembuhkan seperti kanker atau penyakit berat lainnya. Produk yang dapat memberikan efek langsung kepada pemakai sehingga dapat diidetifikasi tanda keracunan adalah produk yang biasanya berkontak langsung dengan sistem pernafasan, seperti pengharum ruangan, colone, minyak wangi semprot, hairspray, kuteks, dan lain-lain . Efek akan lebih berbahaya terutama pemakaian yang bersifat semburan pada bagian tubuh dalam bentuk gas, sehingga terjadi kontak langsung pada sistem pernafasan mulai dari bagian hidung, faring, laring, paru-paru dan seterusnya keanggota tubuh bagian lain yang disalurkan melalui sistem peredaran darah. Untuk produk yang digunakan pada bagian luar yaitu pada kulit seperti sabun, shampoo, krim pencukur, pemutih pakaian, detergen, pelembut pakaian, dan lain sebagainya proses keracunan terjadi saat produk yang dipakai menyerap pada pori-pori kulit dan memasuki aliran darah dan seterusnya pada bagian anggota tubuh bagian dalam.

***Dibawah ini adalah bahan kimia dan efek samping yang biasa di rasakan oleh manusia, yang terkandung dalam produk rumah tangga dan kosmetik yang mengandung parfum atau pewangi seperti minyak wangi, deodorant, colone, penyegar udara, sabun pencuci piring, hairspray, detergent dan lain sebagainya.

*Aseton 
Menganggu sistem saraf pusat, kekeringan pada mulut dan tenggorokan, pusing, lesu, hilang keseimbangan, tidak sadarkan diri, dan koma.

*Siklopentana(g)-2-benzopiran 
Peradangan pada kulit, mata dan saluran pernafasan.

*Etanol
Lesu, Peradangan pada mata dan bagian atas sistem pernafasan, pusing, penglihatan yang kabur, hilang keseimbangan, kesemutan.

*Etil asetat
Sakit kepala, kulit kering dan pecah-pecah, kekurangan darah, kerusakan hati dan ginjal, Peradangan pada mata dan saluran pernafasan.

*Fenol, Ester
Gangguan sistem saraf, kanker.

*Metilen Klorida
kanker, sesak nafas (karena dimetabolisme karbon monoksida), sakit kepala, pusing, lelah, sensitif.

*Benzaldehid
Mengganggu sistem saraf pusat, peradangan pada mulut, tenggorokkan, mata, kulit, paru-paru, lesu, sakit perut dan kerusakan ginjal.

*Kamper (kapur barus)
Alergi pada kulit, Peradangan pada mata, hidung dan tenggorokkan, pusing, lesu dan tak sadarkan diri.

*Benzil alkohol
Peradangan pada sistem pernafasan, pusing, lesu, muntah, tekanan darah rendah, gangguan sistem saraf, kesulitan bernafas.

*Karbitol
Peradangan pada mata, kulit, saluran pernafasan paru-paru.

Pada umumnya keracunan zat pewangi di tandai oleh beberapa gejala yaitu :: mata berair, penglihatan berganda, bersin, sesak nafas, alergi ringitis, sinusitis, tinunitus, pusing, vertigo, batuk, bronkitis, sulit bernafas, sesak nafas, asma, anafilaksis, migrain, disorientasi, kehilangan ingatan bertahap, ketegangan, alergi akut, kemurungan, perubahan tingkah laku, memar pada kulit, peradangan otot dan sendi, sakit, lemah, denyutan jantung yang tidak teratur atau lebih cepat. 
Oleh sebab itu sangat dianjurkan untuk membaca label pada produk yang akan dibeli untuk mengetahui kandungan kimia yang digunakan apakah zat yang terkandung cukup aman untuk manusia, dan sebaiknya jauhkan pemakian produk yang mnegandung zat kimia yang berbahaya pada anak-anak dan juga ikuti cara pemakaian dan keselamatan pada kemasan yang tertera.

**BAHAN KIMIA dalam KOSMETIK .

WARNING zat KIMIA ber-BAHAYA dalam KOSMETIK Anda !Banyak kosmetik yang beredar di pasaran, banyak juga.Hal yang TIDAK kita ketahui apa zat KIMIA pembuatnya.Anda pasti telah banyak mendengar pemalsuan kosmetik sampai penggunaan zat kimia berbahaya dalam kosmetik.WASPADA! akibatnya bisa mulai dari iritasi, bengkak, bahkan sampai pada KEMATIAN.Tidak maukan.mati sia-sia hanya karena SALAH pilih BEDAK!!Pernahkah Anda membaca istilah paraben, ammonium kuartener, alcohol, golongan fenol, antioksidan BHA, Vitamin E, asam benzoat di kemasan kosmetik? itu adalah zat PENGAWET yang terkadang bisa mengakibatkan IRITASI!Pernahkah juga Anda mendengar istilah zat karsinogenik? Itu adalah semacam zat pewarna yang dapat menyebabkan KANKER Selain itu, zat ini bila masuk ke tubuh dan bertumpuk dalam jumlah yang banyak, maka dapat mengakibatkan KERUSAKAN HATI.Dan masih banyak lainnya.
Kosmetik atau produk kecantikan yang setiap hari kita gunakan mengandung berbagai macam bahan kimia. Meskipun selama ini tidak muncul masalah saat Anda menggunakannya, bukan berarti bahan kimia tersebut tidak berbahaya.

***Kenali risiko dari bahan kimia yang terdapat pada kosmetik Anda. Jangan sampai dikemudian hari timbul masalah kesehatan akibat dari penggunaan kosmetik yang mengandung bahan kimia berbahaya.

*Shampo
Jumlah bahan kimia: 15
Yang paling mengkhawatirkan : sodium lauryl sulphate, tetrasodium dan propylene glycol
Risiko: iritasi kulit, dan kerusakan pada mata

*Hairspray
Jumlah bahan kimia : 11
Yang paling mengkhawatirkan : octinoxate, isophthalates
Risiko : iritasi mata, mengganggu keseimbangan hormon dan perubahan struktur sel

*Perona mata (eyeshadow)
Jumlah bahan kimia: 26
Yang paling mengkhawatirkan : polythylene thrphthalate
Risiko : kemandulan, kanker, dan menggangu keseimbangan hormon

*Perona pipi (Blush on)
Jumlah bahan kimia: 16
Yang paling mengkhawatirkan: ethylparaben, methylparapen, prophylparaben
Risiko: iritasi dan menggangu keseimbangan hormon

*Perona bibir (lipstik)
Jumlah bahan kimia: 33
Yang paling mengkhawatirkan : polymenthyl methacrylate
Risiko: alergi dan kanker

*Alas bedak (foundation)
Jumlah bahan kimia: 24
Yang paling mengkhawatirkan: polymenthyl methacrylate
Risiko: menurunkan sistem imunitas, alergi dan kanker

*Deodorant
Jumlah bahan kimia: 15
Yang paling mengkhawatirkan : isoprophyl myristate
Risiko: iritasi kulit, sakit kepala dan masalah pernafasan

*Body Lotion
Jumlah bahan kimia: 32
Yang paling mengkhawatirkan: ethylparaben, methylparapen, prophylparaben, polyethylene glycol (yang juga bahan pada pembersih lantai)
Risiko: iritasi kulit dan mengganggi keseimbangan hormon

*Parfum
Jumlah bahan kimia: 250
Yang paling mengkhawatirkan: benzaldehyde
Risiko: kerusakan ginjal dan iritasi pada mata, tenggorokan dan mulut

*Pewarna kuku (kuteks)
Jumlah bahan kimia: 31
Yang paling mengkhawatirkan : phthlates
Risiko: kemandulan dan masalah pada kehamilan

Jadi mulai sekarang.cermati bahan pembuat kosmetik, sebelum memutuskan untuk membelinya. Tetapi.masalahnya adalah bukan karena tidak mau mencermati, tetapi karena TIDAK TAHU dengan apa manfaat dari tiap zat kimianya.

BAHAN KIMIA tidak akan terlepas dari kehidupan RUMAH TANGGA sehari-hari ,oleh karena itu ,besar juga resiko untuk keracunan dan mengalami resiko lainnya yang dikarenakan oleh pengaruh bahan kimia yang terkandung di dalam bahan-bahan yang setiap hari kita gunakan .Maka,kenali bahan tersebut ,dan hindari pemakaian berlebih agar memperkecil resikonya 
http://biologyandchemist.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India